Langsung ke konten utama

Resign by Almira Bastari

Salah satu efek pandemi, durasi menjalankan hobby saya semakin panjang, yaitu baca buku.
Buku pertama yang saya baca ulang ketika pandemi datang adalah novel berjudul Resign, karya author Almira Bastari.

Resign bercerita tentang sekelompok cungpret (alias kacung kampret) sekaligus geng gosip di kantor consulting di Jakarta yang berkompetisi untuk memenangkan taruhan resign paling cepat.

Cungpret 1 - Alranita: pegawai termuda yang tertekan akibat perlakuan semena-mena sang bos.
Cungpret 2 - Carlo: pegawai yang baru menikah dan ingin mencari pekerjaan dengan penghasilan lebih tinggi.
Cungpret 3 - Karenina: pegawai senior yang selalu dianggap tidak becus tapi terus-menerus dijejali proyek baru.
Cungpret 4 - Andre: pegawai senior kesayangan sang bos yang berniat resign demi menikmati kehidupan keluarga yang lebih normal dan seimbang bersama istri dan anak kembarnya.
Sang Bos - Tigran: bos genius, misterius dan arogan, tapi dipercaya untuk memimpin timnya sendiri pada usia yang masih cukup muda.

Entah kenapa setiap usaha resign dari keempat cungpret selalu dijegal Tigran, sang bos seperti punya radar yang bisa membaca tiap usaha pencarian kantor baru para cungpret.
Di tengah-tengah kefrustasian Alranita mencari kerjaan baru yang gak kunjung didapat karena selalu digagalkan Tigran, liburan akhir tahunnya pun diganggu oleh sang bos.
Cerita pun semakin rumit ketika ada benih-benih cinta yang tumbuh di kantor itu. Dan endingnya, yang berhasil resign paling pertama adalaaaahh.... jeng jeng
Mending langsung baca sendiri yaaaa... biar puwaaas


Novel ini kental banget dengan suasana dunia kerja, dengan pressure tinggi dan bos yang tegas abis, yang kadang gak menolerir kesalahan pegawainya.
Novel-novel Almira adalah novel yang harus dibaca sekali duduk, soalnya kalo belum baca sampe ending, belum puas rasanya dan bakal penasaran terus. 
  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batik Gajah Oling

Pertama kali saya kenal batik Gajah Oling adalah ketika memakai seragam batik di hari rabu-kamis saat kelas 1 SD.  Saat itu saya masih belum tahu namanya, hanya menyadari kalau motif batik yang saya pakai berbeda, tidak akan saya temukan di toko oleh-oleh di kota lain.  Waktu itu saya heran, kenapa motif melingkar-lingkar ini gak pernah saya temukan ketika mengunjungi pasar dekat makam Ir. Soekarno, Blitar ataupun di pasar oleh-oleh depan candi Prambanan, Yogyakarta.  Saya baru menyadari bahwa motif itu bernama gajah oling, motif khas Banyuwangi saat saya kelas 5 SD. Motif Gajah Oling berbentuk seperti tanda tanya, yang menyerupai belaka gajah.  Menurut buku yang saya baca, maknanya adalah gajah yang merupakan hewan bertubuh besar berarti maha besar, uling adalah eling atau dalam bahasa Indonesia berarti ingat. Secara keseluruhan, Gajah Oling bermakna untuk manusia selalu mengingat kemahabesara Sang Pencipta.